Kamis, 29 Juli 2010

Tak selalu seragam itu indah

Seragam. Pertama yang terlintas dipikiran saya adalah baju batik, pramuka, putih merah, putih biru, putih abu-abu, putih-putih (tapi ga loncat2), dan juga baju muslim sekolah SMA saya untuk hari jum'at yang ada ukiran/ bordiran di dada sebelah kiri (yang saat saya SMA saya baru sadar kalau tulisannya adalah NASA, singkatan dari Enam Satu, hehe). Yah, begitulah kira-kira gambaran dari uraian kata seragam yang pertama kali terlintas dipikiran saya. Namun, saat ini saya tidak ingin membahas tentang seragam yang itu, tapi seragam yang lain. Lho, apa tuh seragam yang lain?

Keseragaman di dunia hiburan saat ini. Awalnya bermula saat libur kuliah semester genap dimulai, yang tadinya status saya sebagai mahasiswa aktif menjadi status pengangguran aktif (lebai mode:on), ya masa libur kuliah yang 3 bulan lamanya itu membuat saya menjadi pengangguran sementara tak punya uang karena uang jajan terhenti sementara hingga kuliah tiba. Jika biasanya saya tidak pernah menonton tv, tapi saat itu menonton TV lah yang saya kerjakan setiap hari. Awalnya sih baik-baik saja, tapi lama kelamaan saya bosan, bukan karena tidak ada kerjaan lain, tapi acara di TV makin lama makin membosankan, saya prihatin dengan keadaan acara hiburan yang disiarkan, menurut saya, dengan menonton tv, kita bisa terhibur, tapi tv ternyata bukan hiburan yang baik bagi saya karena isinya monoton hingga tidak ingin saya tonton (kecuali film kartun, hehe). Bayangkan saja, kalau nonton acara musik, isi musik dan jenis musiknya hanya itu-itu saja. Tidak ada yang berbeda, semua sama, seragam. Saat saya bertanya pada ''seseorang'' mengapa seperti itu? mengapa yang 'berbeda' kurang terdengar di televisi? Lalu ''seseorang'' itupun menjawab: memang pasar maunya kaya gitu ay. Singkat memang jawabannya, tapi sangat tepat sasaran. Pasar maunya seperti ini, masyarakat suka yang seperti ini, pasar yang menawarkan untuk jadi seperti ini. Karena satu yang seperti ini berhasil, akhirnya yang lain bermunculan dengan cepat yang seperti ini. Intinya adalah yang seperti ini saat ini menjadi sangat membosankan seperti ini. apa sih, daritadi seperti ini terus, saya juga bingung. Hmmmm, tunggu, saya bukan bingung dengan tulisan saya, tapi saya bingung dengan kebiasaan yang seperti itu. Kalau satu berhasil, semuuuaaa ikut mencoba, jatuhnya jadi 'maksa'.

Selain musik, acara tontonan seperti sinetron pun juga seragam, pemeran yang main disana hanya itu-itu saja, jalan ceritanya pun sama. Kalau kata si ''seseorang'', 'wah ay, ngapain sih nonton sinetron, critanya pasti tentang anak ilang melulu'. Setelah dipikir-pikir dia ada benarnya, mau judul sinetronnya apapun, pasti ujung-ujungnya pemeran utama nya adalah anak yg ''hilang'' dari ibu kandungnya. Bicara soal judul sinetron, juga tidak kalah seragamnya dengan musik dan sinetron (jika peka, kamu akan tau sendiri apa yang saya maksud, kamu akan temukan kesamaannya).

Kamu pasti tahu, mengapa saat sekolah kita diwajibkan berseragam? Karena dengan seragam diharapkan akan menciptakan keindahan, ketentraman, dan menghindari kesenjangan sosial yang ada. Harusnya dengan seragam itu tidak akan ada perbedaan dengan si kaya, si miskin, si eksis, si kuper, dan si si lainnya, sehingga hidup ini indah. Itu contoh tujuan seragam yang positif. Tapi coba lihat dari sudut pandang berbeda, justru dengan ''seragam'' yang ada, hidup ini kurang indah karena tidak ada warna berbeda yang indah, yang ada hanya satu warna dan itu sangat tidak menarik. Justru dengan perbedaan yang ada dan 'harusnya' diciptakan akan membuat hidup ini penuh warna, colourful, so beautiful. Dulu saya cuma suka komik dan buku-buku yang ada gambarnya, setelah coba baca novel religi keren juga, baca novel horor serem juga (yaiyalah), baca novel tentang pembunuhan seru juga, baca novel cinta asik juga, baca buku komedi rame juga, baca buku kuliah jadi tidur juga. Hehe. Dulu saya suka musik yang lembut-lembut, tapi setelah mencoba denger musik jazz asik juga, RnB juga bisa bikin goyang, yang ngerock ternyata seru bukan main bikin degdeg an. Jadi, ga ada salahnya kan kalo kita menyukai sesuatu yang berbeda karena kita membutuhkannya agar hidup ini lebih berwarna dan jadi indah.

Salam..

Mohon maaf jika ada yang salah dengan tulisan ini, sesungguhnya saya jauh dari sempurna..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar